Pada hakikatnya
tugas wartawan adalah menginformasikan kembali peristiwa yang dilihat,
didengar, dan diketahuinya kepada khalayak.
Wartawan media cetak menginformasikan berita melalui tulisan, wartawan media elektronik-auditif (radio) menginformasikan berita melalui lisan, dan wartawan media televisi menginformasikan berita melalui gambar dan suara.
Wartawan media cetak menginformasikan berita melalui tulisan, wartawan media elektronik-auditif (radio) menginformasikan berita melalui lisan, dan wartawan media televisi menginformasikan berita melalui gambar dan suara.
Akan tetapi,
bukan berarti wartawan boleh sesuka hati memberi informasi yang ia tahu.
Ada aturannya, salah satunya yakni bahasa. Bahasa yang digunakan
wartawan dalam melaporkan berita lazim disebut bahasa jurnalistik.
Bahasa
jurnalistik adalah salah satu ragam Bahasa Indonesia. Bahasa jurnalistik
pun harus didasarkan pada kaidah-kaidah tata bahasa, ejaan dan tanda
baca yang benar. Hanya saja, bahasa jurnalistik memiliki sifat-sifat
tertentu yang terkait dengan sifat-sifat media massa cetak maupun
elektronik.
Bahasa
jurnalistik dapat didefinisikan pula sebagai bahasa yang digunakan oleh
para wartawan, redaktur, atau pengelola media massa dalam menyusun dan
menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan
peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual, penting dan atau menarik
dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya.
(Sumadiria, 2006:7)
Seorang pakar
linguistik, Dr. Yus Badudu, mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik harus
singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, tapi selalu menarik.
Sifat-sifat itu harus dipenuhi mengingat surat kabar (termasuk radio dan
TV) dibaca dan didengar oleh berbagai lapisan masyarakat yang tidak
sama tingkat pengetahuannya.
Mengingat juga bahwa orang tidak harus menghabiskan waktunya hanya untuk membaca surat kabar. Dengan bahasa yang lugas dan jelas, orang tidak perlu mengulang apa yang dibacanya karena ketidakjelasan bahasa yang digunakan dalam surat kabar itu.
Bahasa merupakan senjata paling ampuh untuk menunjukkan kualitas produk sebuah media. Di tangan wartawan yang peduli dan mahir berbahasalah, sebuah peristiwa dapat disulap menjadi berita yang nyaman dibaca, enak didengar, enak ditonton, dan mudah dimengerti.
Mengingat juga bahwa orang tidak harus menghabiskan waktunya hanya untuk membaca surat kabar. Dengan bahasa yang lugas dan jelas, orang tidak perlu mengulang apa yang dibacanya karena ketidakjelasan bahasa yang digunakan dalam surat kabar itu.
Bahasa merupakan senjata paling ampuh untuk menunjukkan kualitas produk sebuah media. Di tangan wartawan yang peduli dan mahir berbahasalah, sebuah peristiwa dapat disulap menjadi berita yang nyaman dibaca, enak didengar, enak ditonton, dan mudah dimengerti.
ConversionConversion EmoticonEmoticon